Sunday, May 12, 2019

Vakum, Insurance Dan Passion (Part 2)


Submission Comic Strip Competition "Kemana Hasil Pajak Kita"

Yohohohoh, terulang kembali rupanya saya tidak menyentuh dunia tulis-menulis kembali, malahan ini yang terlama sepertinya dalam sejarah perblogger-an saya. Selama hampir 1 bulan lebih, saya, dengan berbagi alasan (sok sibuk) saya, akhirnya kali ini bisa menyentuh blogger ini kembali. 

To the point, melanjutkan kisah perjuangan saya dengan episode fighting insurance ala-ala yang lalu… at last menemukan titik terang, setelah sedikit banyak memahami dunia asuransi itu sama dengan merugi kalau tidak terjadi apa-apa (atau dalam artian tidak merasakan manfaat polis dari premi yang dibayarkan), akhirnya keluarga saya yang mau tidak mau, rela tidak rela, menerima kerugian dari pembayaran premi yang perjanjian awalnya (kata sales yang merupakan kerabat orang tua) akan kembali lebih besar karena dalam bentuk investasi. Yaaa, lumayan lah nominal yang hilang, bisa dibilang cukup besar untuk seukuran anak ingusan se-usia saya. Yah tapi apa yang bisa dipetik sih lebih berharga, karena pengalaman dan pengetahuan tentang dunia per-asuransi-an tidak boleh sembarang menggunakan, kalau tanpa memanfaatkan, terlepas dari sudut pandang ghoror-nya. Fine, dengan dunia asuransi yang merugikan keluarga saya, selanjutnya…

****

Now talk about passion, mengesampingkan berbagai masalah yang terjadi pada pribadi saya, baik itu karir, keluarga, finansial, yang tentunya bakalan mempengaruhi mentalitas sedikit banyaknya (walaupun alhamdulillahnya tidak) – dan anda perlu kesampingkan juga hal seperti itu wahai para pembaca. Sedikit mengungkit kisah kembali dibulan yang lalu ketika saya menulis tema ini part 1, saya mengikuti dan mencoba bergelut dengan bidang yang dahulu kala sekali saya cintai… yaitu gambar-menggambar. 

Sedikit flashback lagi, Dalam masa pengangguran saya, saya mencoba meracau dengan berbagai hal… meskipun sedikit kacau dan bersahabat dengan yang namanya kegagalan, di titik itulah saya berjumpa dengan Gary Vee atau Gary Vaynerchuk, CEO dari VaynerX Media… entah takdir atau suratan apa yang mengantarkan, tetapi sedikit banyak memberikan suntikan motivasi bagi saya untuk selalu bangkit, keep moving forward disamping iman dari nikmat Islam yang selalu memotivasi saya untuk bangkit dan lebih terarah. 

Sampailah pada saya mencoba berbagai hal, sembari mengisi waktu pengangguran saya dalam memburu pekerjaan idaman, Saya mencoba mengikuti lomba tulis-menulis… ya, dalam bentuk cerpen, puisi, tingkat nasional bahkan… bisa dibilang dunia sastra, dan anda tahu sendiri hasilnya, meskipun tak saya beri tahu… Gatot… Gagal total, meskipun terlihat meyakinkan… Tapi apalah saya penulis amatir ingusan yang baru suka menulis karena intuisi Dosen Pembimbing yang bilang saya cocok jadi penulis.

Sedikit putus asa, memang… berharap berprestasi malah bikin ciut hati…

Ya gila saja, melihat pengumuman submisi yang masuk sampai pada titik 10.000 angka?! Hasil karya-ku terbaca saja belum tentu bisa… Padahal asa dan semangat ada ketika melihat banyaknya lomba karya tulis sastra cerpen, puisi yang barangkali saya memang tertarik. Kalau esai dan lomba karya tulis dalam bentuk business plan dan research sepertinya saya menyerah deh… karena saya sadar tidak cukup pintar untuk bersaing pada kontes tersebut…

Informasi Lomba Komik Strip Pekan Raya Perpajakan Nasional 2019

Tibalah suatu hari, ternyata pada laman media sosial instagram tentang informasi lomba, beasiswa, terdapat lomba yang paling menarik hati saya, yaitu lomba kompetisi komik atau comic competition, atau lomba komik strip atau istilahnya yonkoma (untuk jenis 4 panel saja). Benar-benar, lomba yang tentang pajak waktu itu menarik hati saya pas lagi semangat-semangatnya ikut kompetisi karena pengenlah punya satu aja prestasi yang bisa membanggakan, sedikit out of topics, karena ketika berhubungan dengan prestasi saya sedikit punya pengalaman ‘kecut’ dengan prestasi ketika melamar pekerjaan. Ketika melamar online, terkadang ada tab yang meminta peserta mencantumkan prestasi di kolom prestasi, sedang saya selalu straight dengan kasus ‘data tidak ditemukan’ karena tidak memiliki prestasi, lol. 

Kembali ke topik utama, singkat cerita, saya punya teman yang bisa dibilang advance lah dibidang desain karena doi sekolah dibidang multimedia, diploma desain dan profesional sekarang di bidang tersebut, langsung tanpa pikir panjang, saya ajaklah kolaborasi, tentunya saya beri komisi karena lomba tersebut merupakan lomba individu bukan tim. Bisa dibilang gambling memang, tetapi saya tidak pikir panjang, bahkan bisa dibilang saya memikirkan ide dengan riset yang lumayan cukup panjang dan menghasilkan 7 halaman kurang lebih 30 panel-an dari maksimal ketentuan 8 halaman tanpa batasan panel, tetapi saya tetap senang, toh apalah artinya kalah menang asalkan sudah berusaha dan tetap senang pikir saya kala itu.

****Flashback Sedikit****

Sebenarnya, membuat komik bukan merupakan hal yang asing bagi saya. Sedari saya kecil saya sering iseng-iseng saja membuat komik-komik aksi, mulai dari SD malah (Saya menggambar mulai dari sebelum sekolah, ingat sekali saya gambaran Goku dengan tekstur wajah dagu lancip di potongan kardus yang digunakan untuk menutup magic jar di rumah oleh ibu saya). Saat itu sering ketika saya membuat komik di buku tulis, beberapa saya lupa… tetapi yang paling saya ingat yaitu komik buatan saya saat masih kecil dengan judul “Slate” alias batu tulis – yang terinspirasi dari cerita Rave Master Haru Glory. Ingat sekali saya betapa saya suka sekali menggambar Shiba Tensei, Rave Master sebelum Haru Glory - si tokoh utama pada cerita aksi tersebut. Akhirnya hilang entah kemana serial komik buku tulis saya itu, kalau tidak salah “Slate” itu saya buat ketika saya menginjak SMP, dan perlahan mulai saya tinggalkan dunia menggambar karena saya pikir saat itu, menggambar terlalu kekanak-kanakan.

****

Tak berselang lama memang, kurang lebih 1 bulanan semenjak saya mengikuti lomba komik, saya malah keranjingan mengikuti lomba komik yang diselenggarakan di Indonesia. Yang bikin ngeri kebanyakan tingkat nasional, karena kompetisinya diadakan untuk umum baik individu maupun tim, sejauh ini total saya telah mengikuti 3 lomba komik …
Bisa saya katakan gila sih sekarang trennya komik dan dunia gambar-menggambar… 

Hal ini menjadi satu hal yang saya sesali kenapa saya tidak berkomitmen atau sedikit keras kepala dengan hobi saya, yang pasang surut saya tinggalkan dengan berbagai kegalauan masalah kekanak-kanakan atau perkara tashwir (Nanti akan saya bahas tentang masalah tashwir dengan experience saya dilain waktu) dari dulu-dulu. Lihat saja, berbagai brand yang masuk ke kartun dan gambar di instagram, name it… Si Nopal, Tahi Lalats, Si Juki, Sampahisasi, Komik apa-apalah itu, betapa gilanya! Bahkan yang terbaru, serial komik lawas legendaris Indonesia yakni Gundala Putra Petir, diangkat menjadi film box office ala Marvel Cinematic Universe, gila gak betapa terang benderangnya dunia visual, komik, artist, visual-artist yang begitu dianggap remeh dulunya? Bahkan Stan Lee sekalipun pernah dianggap remeh!

Berselang 1 bulanan lebih, eng ing eng dan ternyata pengumuman pemenang lomba yang awalnya diumumkan pada tanggal 25 April, pada tanggal 16 sudah disampaikan kepada para pemenang. Dannnnn…

Email Pengumuman Pemenang Lomba Kompetisi Komik ESCCOM Pada PRPN PKN STAN

Ya, saya dinyatakan sebagai salah satu pemenang lomba komik di ESCCOM (Essay, Short Movie, Comic Competition)… Tapi, ternyata saya diharuskan hadir dalam Awarding Night pada Closing Ceremony yang harus dihadiri seminggu kemudian pada tanggal 25 April pada hari Kamis di Bintaro, Tangerang Selatan. Cukup membuat dilema sih, karena belum tau juaranya-juara berapa, mempertimbangkan expenses untuk akomodasi PP ke Jakarta (meskipun pertama kali juara dan sudah sok-sokan).

Akhirnya, menerima saran-saran dari kakak dan Ibu saya, saya memberanikan diri untuk berangkat saja tanpa melihat untung rugi finansial yang dikeluarkan, toh nanti daripada kalau tidak menghadiri awarding malah tidak dapat pialanya (meskipun bisa diwalikan, tetapi user experience yang didapat tidak terjadi dua kali saya pikir waktu itu). Alhasil, nekatlah saya berangkat memesan tiket Matarmaja PP Pergi untuk tanggal 24 April sore, sampai pada 25 April siang dan Pulang untuk tanggal 26 April siang langsung balik… Dan tentunya, numpang di rumah teman di Jakarta Pusat daerah Bendungan Hilir, yang jarak tempuhnya naik transportasi umum ke Tangerang berkisar antara 1 jam an kurang-lebih… Ya, syukurlah ada teman untuk mengepress cost, hehe…

Awarding Night memang memberikan kesan yang istimewa, hadir sebagai tamu undangan meski tanpa dibiayai akomodasi, ternyata… saya berakhir juara 3, tentunya juga mendapat piala, konyolnya saya membawa nama Universitas Brawijaya meskipun status saya sudah bukan lagi Mahasiswa… ya mau gimana lagi, tidak terikat instansi apapun sesekali ingin mengangkat nama universitas lah, hahaha.



Berakhir pulang dengan badan pegal-pegal dan nggreges demam akibat tidak bisa gerak di kereta dan kondisi fisik yang lagi drop karena kehujanan di Jakarta sebelumnya, plus ditambahi dinginnya AC Jayabaya selama 15 jam. Namun semua itu terbayarkan lah, worth it kalau common society bilang… Dan kenang-kenangan beberapa foto…

Serah Terima Piala
Photobooth

Alhamdulillah menjadi juara tingkat nasional…

Dan rasanya menjadi juara nasional bagaimana?

Yaaa, biasa saja, tidak ada yang istimewa, “Masa begini saja saya sudah cukup puas dan bangga terhadap pencapaian saya?” pikir saya sedikit tersenyum.
“Tentu tidak, makanya saya berusaha bersikap biasa saja tenang saja… toh pencapaian ini juga karena bantuan-Nya, bukan serta merta pencapaian karena ilmu yang saya peroleh sendiri…”

Disini, saya melihat secercah peluang, sedikit terowongan pertumbuhan yang membuka peluang besar bagi saya kedepannya… dengan jalan samping prestasi di bidang yang saya berpotensi sajalah yang saya tekuni… Juga dengan bersikap biasa saja seperti ini, saya pikir bisa membuat saya masih bisa mengeksplor lebih disiplin dan ketat lagi kedepannya akan potensi untuk mengembangkan diri saya, dan tidak kasi kendor ke diri sendiri… Saya berangan-angan untuk mengukir rentetan prestasi dan piala yang berjajar untuk menjadi pencapaian saya… Selamat berjuang, wahai diri saya!

Sertifikat Juara
 ****
PS : Komik yang menang bisa dilihat pada laman akun instagram saya @alan_artwork




No comments:

Post a Comment