![]() |
Maybe i am the stupid one |
Sudah
banyak hal yang saya rencanakan meleset, ketika saya runut dari awal semua
memang akibat dari jobless dan lot of unlucky or difficult times hapenned
- benar apa yang diungkapkan oleh Mark,
di bukunya The Subtle Art Of Not Giving A F*ck bahwa kesalahan, atau dalam
asumsi saya sebagai sebuah ujian, yang bukan menjadi tanggung jawab saya pada
awalnya, kini menjadi lingkaran setan yang menyiksa secara perlahan. Satu
hal yang tak bisa dihindarkan, bahwa menafikkannya sangatlah susah!
Sangat
sulit untuk bersikap masa bodoh, sepele, namun melakukan tidaklah semudah
membayangkan. Oke, biar saya ingat-ingat kembali goals-goals jangka pendek saya dan mengkritik diri saya sendiri
habis-habisan… Oke, berikan saya waktu untuk mengingat hal ini… mengingat blog
ini merupakan diary suka-suka saya,
jadi ya suka-suka saya!
Terkadang
terbayang dalam sebuah gambaran imajiner, bahwa betul memang kata orang-orang,
kalau saja ada satu hal yang sulit untuk dilakukan adalah mengakui berbagai
kesalahan-kesalahan yang dilakukan dan berdamai dengannya. Secara alamiah
memang orang membenci dikritik habis-habisan, disini saya akan berlatih untuk
mencoba berdamai dengan beberapa permasalahan-permasalahan tersirat di kehidupan
saya yang saya ingat. Dan semoga bisa menjadi pelajaran bagi pembaca, utamanya
saya sendiri…
Pertama, hey! Bukannya kamu
ingin mendapatkan ilmu Digital Marketing dengan
menghasilkan konten dari gambaran-gambaranmu yang “banyak mendapatkan pujian”
itu? Lalu kenapa kamu tak berani take
action untuk hanya menggambar saja tanpa diperhatikan orang? Toh, tinggal
upload dan don’t give a fuck?! Bukankah
kamu ingin berprestasi? Banyak lomba
yang kamu lewatkan sialan! Komik polisi yang sudah kamu konsepkan nyatanya
terlewat? Sekarang tinggal komik pajak? Jangan bodoh, persetan dengan mereka
diluar sana, kamu hidup tidak bergantung pada mereka Goblok! Sial, batasan yang
tercipta gara-gara jobless memang
benar-benar menghambat diri saya…
Kedua, kamu bilang kamu ingin pergi ke
“luar” sana? Ingin berprestasi?
Ingin mendapatkan ilmu gratis dari scholarship? Lantas kenapa kamu takut untuk bertindak? Mana actionmu? Belajar bahasa inggris?
Mencari nilai TOEFL? Persetan dengan
uang, kau tinggal minta! Bukankah semboyanmu “Jika kamu takut untuk melakukan
kebaikan kenapa tidak dengan keburukan”-mu itu kemana? Sudah kamu lupakan atau
sudah kamu buang? Hell nah! Bagaimana
bisa kamu sepecundang ini? Dimana dirimu yang dulu? And you said you are a motivator?! What the hell? Are you blabbering?
Ketiga, mana belajarmu?
Bagaimana belajar bahasamu? Bahasa Korea? Jangan harap! Bahasa inggrismu saja
tidak berproggress apalagi bahasa
Korea mu! You still live in those void?!
Amarahmu kamu jadikan hal yang negatif? Kamu tertinggal jauh dari para
bangsat-bangsat itu! Kamu merasa sendirian? Tidak! Banyak yang hidup lebih
susah… Ibadahmu mencari ilmu tidak kencang, doa-mu kurang deras, sholatmu tidak
pernah tepat waktu, kamu merasa berat hati dan selalu mencari orang untuk
melimpahkan kesalahanmu. Mana belajarmu! Patience! Atur emosimu, atur
kegiatanmu atur jadwalmu!
Keempat, masih sempat-sempatnya
kamu bermalas-malasan untuk tidak berolahraga? Ingat bodoh! Bagaimana kamu mengatasi rasa gusar, stres dan depresimu?
Kamu hanyalah korban dari nasib dan kini kamu berjuang mempertanggungjawabkan
itu semua! Relax! Badai pasti berlalu, just
keep in faith and move forward! Manfaatkan segala opportunity yang ada termasuk bekerja sementara di kantor Bapakmu! Learn the mistakes, develop your capacity, and skills also your relatives and organizations
dude! There’s no such thing like late Goblok!
Mungkin cukup segitu dulu, karena yang lainnya bakalan menyusul dengan berbagai mistakes dan kegoblokan-kegoblokan saya lainnya yang perlu saya goblok-goblokkan di depan cermin berhadap-hadapan dengan si Goblok...
Ya, yaitu saya.
Ya, yaitu saya.
No comments:
Post a Comment