Wednesday, July 10, 2019

[Part 1 Mulyos] Membuat Logo Mulyos, Brand Houseware Lokal Asli Desa Donomulyo, Malang


Ilustrasi Mendesain Logo

Ting Tung! Ting Tung! ” Sebuah pesan notifikasi dari Whatsapp di gawaiku berbunyi.

“Tulung ewangi gawekno logo gawe branding e produkku (Tolong bantu buatkan logo untuk produk saya – dalam bahasa Jawa).” 

Ternyata, sahabat saya, Joe, yang mengirimkan pesan singkat tersebut kepada saya…

Tanpa bertele-tele saya kirimkan balasan singkat, “Mbakwin?”.

“Gas.” Balasnya.

****

Sekilas cerita, 

Mbakwin merupakan salah satu tempat warung kopi favorit saya dan beberapa teman saya yang berlokasi di daerah ABM (paling tidak setelah warung kopi langganan saya di daerah terminal Arjosari sudah tidak beroperasi). Selain dari segi harganya yang sangat merakyat, bagi saya, tempatnya sangat nyaman dibandingkan tempat-tempat sejenis café yang berada di daerah/kawasan tengah kota yang cukup ramai dengan mahasiswa.

Terkadang, kami membuat guyonan tentang warung kopi Mbakwin ini dengan ungkapan “Mari menuju ‘kemenangan’ (win)?” haha.

****

Tidak lama berselang, kami bertemu di warung kopi Mbakwin tersebut, singkat berbicara tentang project yang dia rencanakan dengan relasinya melalui inkubasi bisnis di universitas STIE Malangkucecwara atau sering disebut ABM itu.

Dia mendiskusikan dengan saya (terutama tentang logo yang dia rencanakan terhadap produknya) terkait project komersilnya, memanfaatkan salah satu hasil produk UKM binaan inkubasi bisnis ABM, yaitu produk housewares berbahan bambu-bambuan.

****

Sebelumnya, saya dengan sahabat saya merupakan rekan dalam menjalankan usaha di bisnis sebelumnya, Techno Up Indonesia namanya, meskipun gagal, tetapi tampak bahwa mental kami lebih terlatih dan tidak meruntuhkan mentalitas entrepreneurship kami. Ya, yang terjadi, meskipun belum expertise, mental coba-coba dan experimental kami sepertinya terus terasah sampai saat ini.

****

Ketertarikan saya terhadap desain dan komunikasi visual benar-benar tertantang rasanya. Sahabat saya juga tahu bahwa saya juga sedang menerjuni bidang yang berkaitan dengan ilustrasi dan pesan visual (terutama komik strip). Tanpa bertele-tele saya iyakan saja idenya, menyesuaikan dengan konsep yang dia paparkan, yaitu membuat logo produk bambu ini terkesan classy dan ekslusif ketika di beri brand, dengan menggunakan referensi salah satu produk housewares ceramic keluaran Hermes.

Gambar konsep/prototipe sketching yang saya tawarkan (3 opsi)

Ternyata membuat logo itu susah-susah gampang. Kenapa? Karena realisasi konsep dari sketch menjadi pixelated logo ataupun vector itu butuh effort yang lumayan… sehingga hasilnya tampak memuaskan, selaras dengan ide dan value yang diinginkan.

Tentu, saya belajar banyak dari hasil mengambil referensi dari berbagai sumber, dan mindset-nyaa… Ya dari Rio Purba… Yang intinya you don’t need to be right on the first place. Juga mengikuti tutorial belajar dan proses membuat logo-nya sih, hehehe, yang bisa dicek disini.

Hikmah yang paling penting yang saya petik dari proses membuat logo ini setidaknya ada beberapa yaitu,

Yang pertama, logo hadir bukan melulu tentang makna/intrinsic dari logo. Dan nggak harus juga menyampaikan value-value perusahaan dan paten harus memvisualisasikna simbol-simbol yang perusahaan miliki. Inti dari logo yaitu tentang pembeda atau diferensiasi, yang membedakan brand satu dengan yang lainnya, disitulah core nya logo.

Yang kedua, dalam prosesnya akan selalu ada penyesuaian (ke arah yang lebih baik tentunya). Maka awali saja dulu dengan yang paling sederhana yang bisa dilakukan (dalam proses pembuatan logo seperti sketching). Toh, nantinya juga logo pasti ada penyesuaian-penyesuaian… jadi wajar kalau logo produk/perusahaan akan berubah terus dari waktu ke waktu (logo Juventus yang legendaris contohnya, next juga saya akan membahas analisa tentang rebranding logo Juventus yang legendaris).

Yang ketiga, proses membuat logo itu ternyata menyenangkan dan menantang! Sepertinya saya tidak akan berhenti sampai disini dalam membuat logo… mungkin saya akan terus menerus menajamkan dan mengasah hardskill saya untuk membuat logo-logo imajiner dan produk-produk kawan-kawan lain. Lebih menyenangkan lagi ketika logo-mu dipakai oleh produk/perusahaan tersebut dan mendapatkan pujian (+fee yang memuaskan harusnya, lol).

Berikut, dibawah merupakan hasil dari branding logo, juga dari pengembangan hasil brainstorming dan sketching. Semoga cerita ini bisa memberikan manfaat dan menghibur. Next part, saya akan membahas insight produk Bambu asli Desa Donomulyo ini lebih dalam, utamanya tentang kunjungan saya kesana dan kisah pemberdayaan keluarga Desa Donomulyo dalam berproses menjadi desa yang lebih maju. 




2 comments: