Begitu banyak seminar ataupun artikel klise
yang menyatakan bahwa endorser penting
di era digital atau menggunakan pernyataan berbagai ahli bahwa, di era
disrupsi kini penting memanfaatkan Key Opinion Leaders (KOL) dengan argumen normatif marketing, karena dapat
mempengaruhi khalayak (or at least
followersnya) karena ada rasa dekat, seolah rekomendasi dari orang yang
kita percaya atau trusted recommendation.
Ya semua pernyatan diatas memang benar, namun tidak menjelaskan secara terperinci deh kalo ikut seminar-seminar (kecuali workshop) dan nggak berasa relate kalau penjelasannya nggak depth sampai ke praktisnya.
Ya semua pernyatan diatas memang benar, namun tidak menjelaskan secara terperinci deh kalo ikut seminar-seminar (kecuali workshop) dan nggak berasa relate kalau penjelasannya nggak depth sampai ke praktisnya.
Nah, baru saja saya mengikuti petuahnya dari
mas Jaya Setiabudi, founder yukbisnis…
****
Yukbisnis merupakan platform pengelolaan bisnis
online yang dinahkodai oleh Mas Jaya Setiabudi yang juga bertransformasi
menjadi community menjurus ke sociopreneur yang gede banget, bahkan
digadang-gadang membentuk ekosistem atau sistem ekonomi para pebisnis sevisi
yang bisa dibilang rising indonesian
atau the now and next big thing nya
Indonesia lah (dengan kampung juragannya).
****
Mas J (panggilan akrab mas Jaya Setiabudi)
berargumen kalau penggunaan endorser sekarang ini yang bergantung pada platformnya
untuk bagus tidaknya… sekilas di lain videonya juga menjelaskan tentang
pemanfaatan platform social media lebih baik ketimbang marketplace untuk penjualan produk, kenapa? Karena di sosmed kita
mendapatkan “data” dengan insightnya
bahkan ketika kita memanfaatkan fitur paid
promotenya, kita akan mendapatkan data yang lebih detail… yang mana cukup
disayangkan tidak kita dapatkan dengan menggunakan marketplace.
Intinya, ketika instagram masih bertengger di
puncak bersama platform sosmed seperti Facebook,
Twitter, Youtube maka endorser masih bagus sebagai influence atau marketing tool. Namun, tentunya perlu mempertimbangkan beberapa
hal, karena endorser ibarat traffic
generator (sebagai penarik semut) bagi produk kita apapun itu. Sedang semut
ada 2 jenis yaitu : (1) semut generasi viral / latah; (2) semut generasi loyal
(loyal customer)
Lalu, bagaimana cara mengetahui jenis semut
dari penarik semut (endorser) itu
sendiri? Dengan yang pertama, stalking/pahami
followersnya (reprofiling) dari
seratusan atau lebih followersnya, dengan reprofiling
kita akan tahu target market sesuai atau tidak dengan produk kita. Pantau/stalk usia followers, memperkirakan
penghasilan dari followers dan interest produk yang dia gunakan/like (cara
mengetahuinya dengan mem-follow akun followers tersebut untuk test the water kesesuaian endorser tersebut dengan produk kita).
Juga kita tidak bisa sembarangan menggunakan endorser yang memiliki followers yang banyak dan yang lagi viral,
karena bisa jadi followersnya tidak tepat dengan target pasar yang kita
inginkan (waste of money kecuali
produk kita punya motif pansos).
Selain itu juga tidak bisa dikesampingkan engagement rate atau keterlibatan
followers dengan pemilik akun, apabila di akun sociabuzz kita langsung
diberikan informasi berupa jumlah engagement rate endorser yang ingin kita gunakan, namun apabila tidak menggunakan fasilitas
third-party tentu kita harus memantau
secara mendetail mulai dari jumlah komentar, likes, apakah organik atau tidak
(ditakutkan adanya followers fiktif).
Yang kedua, Endorser harus loyal/militan. Endorse yang kuat sesuai dengan
tipikal personal brand mereka, juga bukan endorser
yang asal ambil segala produk endorse-an, berarti selective endorser. Karena impact endorse yang kuat dihasilkan dari endorser yang selektif bahkan tidak terkesan sedang meng-endorse yang memberikan konten high quality dan konten tidak melulu
tentang endorse.
Selamat mencoba mengendorse dan jangan lupa
untuk meminta insight secara berkala
dari hasil endorse. Salam sukses
untuk kita semua.
Selengkapnya dapat ditonton untuk menambah ilmu
di laman Youtube Mas Jaya Setiabudi
nice info thanks for sharing
ReplyDeletekapasitas bucket pc200