![]() |
Stres Kerja |
Jaman sekarang memang jaman sulit, Kenapa?
Banyak orang-orang yang berjuang mati-matian (ceileh) sekuat tenaga dengan
keras berkeringat darah tetapi terkadang masih belum membuahkan hasil,
sampai-sampai kebingungan harus dengan apa lagi yang perlu diperbuat.
Dilain sisi, alih-alih meringankan beban, malah banyak yang memanfaatkan kesempatan didalam kesempitan kepada orang-orang yang kurang beruntung ini. Ada yang bermodelkan penjilat manis lah, ada yang menawarkan perotolongan tapi bodong lah, ada yang malah modus-modus penipuan yang menyasar orang yang butuh lah. Selain itu juga, teman-teman, kawan-kawan dekat yang dulu ketika jaman-jaman enak selalu bersama, yang menjual omongan selalu ada, entah kemana batang hidungnya, enyah ditelan bumi, seperti seolah kenal anjing saja, bertemu untuk menggongong.
Nah sudah cukup emosinya, kembali ke topik utama (suka-suka gue, toh diary blog gue kan). Ketika dalam kondisi dibawah ternyata banyak loh yang memanfaatkan kondisi-kondisi orang yang ‘kurang beruntung’ ini, termasuk saya yang menjadi korbannya, untungnya saya tidak tertipu, tetapi tidak menutup kemungkinan kawan-kawan diluar sana bisa jadi termakan tipuan penipu berkedok lowongan kerja seperti ini,
![]() | |
Lowongan Kerja Palsu Berkedok PLN (Klik untuk memperbesar) |
Jadi waktu itu, kurang lebih berkisar antara 2-3
bulan yang lalu, saya mengikuti seleksi penerimaan karyawan PLN Jogjakarta pada
kisaran November 2018 an lah melalui pendaftaran resmi di website rekrutmen.pln.co.id
. Dari awal seleksi administrasi saat itu, sampai ke seleksi kesehatan (dimana
saya tidak lolos karena kesalahan teknis) kurang lebih berlangsung selama 1,5 bulanan sampai kisaran awal Desember. Jadi kurang lebih, saya tahu lah bagaimana
rangkaian proses dan prosedur seleksi yang ada di PLN ini (meskipun tidak lolos
sampai ke final).
Setelah beberapa minggu saya kecewa saya tidak lolos, eh kok
ternyata ada lagi tawaran lowongan di kota saya, Malang, (kisaran akhir Desember kalau tidak salah) berupa poster seperti diatas
yang secara kualitas model poster mirip dengan poster yang
biasanya dikeluarkan oleh rekrutmen PLN (seperti gambar dibawah).
![]() | ||
Contoh pengumuman asli rekrutmen PLN |
Namun meskipun sama, saya sedikit curiga karena
umumnya PLN mengeluarkan informasi rekrutmen pastinya semua media (khususnya sosial
media lowongan kerja di IG yang selalu saya ikuti dan juga berita) pasti menginformasikan, nah yang
ini kok tidak. Selain itu, rekrutmen PLN (dimanapun rekrutmennya diadakan)
pasti terpusat melalui website resmi rekrutmen.pln.co.id, meskipun rekrutmen
tersebut rekrutmen tertutup (seperti rekrutmen PLN Jayapura).
Meskipun saya dalam kondisi broken heart pasca gagal
di tes PLN sebelumnya, namun saya tidak mentah-mentah menerima informasi lowongan
kerja, karena saya tipikal orang yang sangat berhati-hati. Alhasil karena
penasaran juga, iseng-iseng saya cobalah masukkanlah (melalui kirim email)
ke rekrutmen tersebut. Tapi jika teman-teman masih kurang yakin dan want to be safety, pastikan menghubungi
PLN melalui (kode area)123 atau sosial media @PLN_123 terkait kebenaran
rekrutmen tersebut, jangan tiru cara saya kecuali penasaran. Berselang beberapa
hari, akhirnya saya mendapatkan balasan email yang dikemas sangat meyakinkan oleh si Penipu seperti dibawah ini.
![]() | |
Email balasan dari lowongan kerja palsu berkedok PLN |
Terlihat sangat meyakinkan dari balasan
email dan format pengiriman PDF pengumuman yang dikirimkan kan? Bahkan email name nya sekalipun PT.PLN (Persero), walaupun kalo sebenarnya diteliti dari domainnya sudah kelihatan kalo bukan dari rekrutmen.pln.co.id ataupun pln.co.id. Nah, selanjutnya mari kita
unboxing isi dari PDF pengumumannya dibawah.
Isi PDF Pengumuman Palsu Lowongan Kerja Berkedok PLN
Jadi, modus penipuannya disini, mereka menginformasikan
bahwasanya kita (nama saya disitu tercantum Alan Darmasaputra, horeee saya lolos haha) dan 19 orang lainnya
lolos ke tahapan selanjutnya atau interview atau apalah.
Selanjutnya dari sekian orang yang mereka kirimi pengumuman (disini saya yakin pengumuman PDF ini disebarkan ke ratusan atau ribuan orang lainnya dan dibagi perkelompok [PDF] sebanyak 20 orang dengan nama lain selain nama diatas) mereka minta untuk menghubungi / konfirmasi ke nomor (nomor palsu khusus untuk menipu) dan diarahkan untuk membayar sejumlah biaya ke tour & travel yang telah ‘dipercaya’ (padahal ini dummy) bekerja sama dengan pihak perusahaan (claim disini mereka sebagai panitia rekrutmen PLN) dimanapun domisili anda berada.
Ya kalau anda berdomisili disekitar kota Surabaya dan tes di kota Surabaya dibilangnya dari si penipu ini anda ya harus tetep bayar tour & travel nanti dijemput dan harus tetep nginep di hotel, duite Mbahmu?
Selanjutnya dari sekian orang yang mereka kirimi pengumuman (disini saya yakin pengumuman PDF ini disebarkan ke ratusan atau ribuan orang lainnya dan dibagi perkelompok [PDF] sebanyak 20 orang dengan nama lain selain nama diatas) mereka minta untuk menghubungi / konfirmasi ke nomor (nomor palsu khusus untuk menipu) dan diarahkan untuk membayar sejumlah biaya ke tour & travel yang telah ‘dipercaya’ (padahal ini dummy) bekerja sama dengan pihak perusahaan (claim disini mereka sebagai panitia rekrutmen PLN) dimanapun domisili anda berada.
Ya kalau anda berdomisili disekitar kota Surabaya dan tes di kota Surabaya dibilangnya dari si penipu ini anda ya harus tetep bayar tour & travel nanti dijemput dan harus tetep nginep di hotel, duite Mbahmu?
Setidaknya mereka pasti mendapatkan 1-2 korban dari
ratusan atau ribuan atau bahkan lebih calon korban, yang mereka sebari umpan iming-iming berkedok kerja di perusahaan
plat merah ini.
Untuk menjadikan pembelajaran bagi teman-teman yang lainnya, semoga teman-teman diluar sana tidak ada yang kena tipu modus-modus tipu-tipu jaman sekarang macam ini. Bukan hanya berkedok PLN tetapi banyak pasti diluar sana yang berkedok iming-iming perusahaan besar lainnya, dalam kasus saya mungkin PLN, saya juga pernah menjumpai teman saya, yang pernah sampai mengupload di snapgram karena saking senangnya lolos tes lowker berkedok Angkasa Pura II (yang nyatanya dummy), dan langsung saya wanti-wanti untuk berhati-hati karena modus penipuannya sama plek sudah.
Untuk menjadikan pembelajaran bagi teman-teman yang lainnya, semoga teman-teman diluar sana tidak ada yang kena tipu modus-modus tipu-tipu jaman sekarang macam ini. Bukan hanya berkedok PLN tetapi banyak pasti diluar sana yang berkedok iming-iming perusahaan besar lainnya, dalam kasus saya mungkin PLN, saya juga pernah menjumpai teman saya, yang pernah sampai mengupload di snapgram karena saking senangnya lolos tes lowker berkedok Angkasa Pura II (yang nyatanya dummy), dan langsung saya wanti-wanti untuk berhati-hati karena modus penipuannya sama plek sudah.
Dan hikmahnya, bukan hanya berkaitan dengan
penipuan.. apapun perusahaannya kita perlu berhati-hati, perlu kita cross check. Giliran kita mau kerja kita dibohongi dan banyak yang membodohi, giliran sudah kerja juga masih ada yang berusaha membohongi dan membodohi, ada yang modelnya memperbudak dsb.
Kita bekerja sebagai manusia bukan sebagai robot, kita perlu meriset setidaknya membaca-baca melalui internet terkait perusahaan yang kita lamar nantinya, bagaimana lingkungan kerjanya, bagaimana testimoni karyawan dan eks-karyawan disana (yang notabene bisa kita dapatkan infonya melalui googling merujuk ke kaskus ataupun jobstreet dsb), apakah kita diperlakukan dengan hak yang sesuai dan manusiawi, sehingga nantinya kita bekerja dan benar-benar bekerja, bukan asal bekerja. Bekerja asal bekerja, Kerbau juga bekerja, demikian kata Buya Hamka. Be Strong Guys, Salaam, sahabatmu, Alan.
Kita bekerja sebagai manusia bukan sebagai robot, kita perlu meriset setidaknya membaca-baca melalui internet terkait perusahaan yang kita lamar nantinya, bagaimana lingkungan kerjanya, bagaimana testimoni karyawan dan eks-karyawan disana (yang notabene bisa kita dapatkan infonya melalui googling merujuk ke kaskus ataupun jobstreet dsb), apakah kita diperlakukan dengan hak yang sesuai dan manusiawi, sehingga nantinya kita bekerja dan benar-benar bekerja, bukan asal bekerja. Bekerja asal bekerja, Kerbau juga bekerja, demikian kata Buya Hamka. Be Strong Guys, Salaam, sahabatmu, Alan.
No comments:
Post a Comment