![]() |
Depresi |
Lagi
marah sama doi? Pengen nonjok sesuatu? Pengen ngebanting motor ala-ala gambar
pemuda di atas? Sudah muak dengan berbagai masalah yang pelik ini? pengen bunuh
diri? Lah kok ekstrim amat sih sampai ujung2nya kesitu, ini bahas masalah stres
atau apa?
Ya karena lagi bahas tentang stres itu lah, maka juntrungannya kesana… Pada dasarnya stres itu disebabkan oleh suatu masalah, pesakitan (Kumparan, 2018). Tentu stres bisa berujung pada depresi, menurut hellosehat, depresi sendiri merupakan kondisi yang dapat menimbulakn bermacam gejala pada setiap orang. Beberapa gejala yang umum terjadi, seperti :
Ya karena lagi bahas tentang stres itu lah, maka juntrungannya kesana… Pada dasarnya stres itu disebabkan oleh suatu masalah, pesakitan (Kumparan, 2018). Tentu stres bisa berujung pada depresi, menurut hellosehat, depresi sendiri merupakan kondisi yang dapat menimbulakn bermacam gejala pada setiap orang. Beberapa gejala yang umum terjadi, seperti :
- Sulit konsentrasi
- Merasa sedih atau kosong
- Kehilangan minat akan hal-hal yang menggembirakan
- Merasa masa depannya tidak akan baik atau putus asa
- Merasa tidak berenergi
- Merasa gelisah atau sulit tidur
- Hilang minat pada seks
- Depresi berat dapat menyebabkan pikiran bunuh diri dan pembunuhan
Depresi
berat inilah yang berbahaya, karena bisa berujung pada perilaku yang anarkis
seperti bunuh diri. Secara global, angka bunuh diri itu meningkat terus dari
berbagai data riil di berbagai portal berita, bahkan diprediksi di tahun 2020,
tren bunuh diri menjadi sangatlah tinggi dengan jumlah angka bunuh diri
sebanyak 20 orang per 1 detiknya, Gila gak tuh?!
![]() |
Berbagai kasus bunuh diri di Indonesia |
Di Indonesia sendiri, angka bunuh diri juga semakin
tahun semakin meningkat. Kadang-kadang ada selentingan-selentingan, “mental orang Indonesia kuat, nggak kayak
orang Jepang, Korea – yang notabene
memang angka bunuh dirinya tinggi di lingkup Asia – kalau orang Indonesia punya masalah ditinggal ngopi.” Tetapi data
di lapangan tidak mengatakan demikian. Banyak kasus bunuh diri pelajar karena
masalah akademis, gagal ujian nasional, gagal masuk universitas yang diidamkan,
stres skripsi. Bahkan di sekitaran awal
tahun lalu, melalui platform Facebook,
terjadi kasus yang menggemparkan Indonesia yaitu pria di Jagakarya bunuh
diri live di facebook. Ada juga
di penghujung tahun 2018 di Palembang, karena
menderita suatu masalah satu keluarga bunuh diri, dan berita sejenis ini
tak jarang kini kita dibombardir di berbagai portal berita dari tahun ke tahun.
Banyak yang berkomentar, “Ah, mereka aja yang mentalnya lemah, ah imannya lemah itu.”
Banyak yang berkomentar, “Ah, mereka aja yang mentalnya lemah, ah imannya lemah itu.”
Heh, Sembarangan! Jangan salah! bahkan seorang Buya Hamka, ulama kenamaan Indonesia, ketika berada di balik jeruji karena berseberangan politik dengan Soekarno saat itu, terbesit pikiran untuk bunuh diri karena saking beratnya dan menderitanya ia karena masalah itu. Begitu pula dengan mental, sebuah problem atau masalah bagi mental seseorang pun bersifat relatif, bisa jadi ia bermental kuat di satu hal tetapi tidak di hal yang lain.
Berkaitan dengan masalah, ya memang setan memanfaatkan segala celah seolah bunuh diri dan berbagai tindakan mungkar lainnya merupakan “jalan instan keluar dari berbagai masalah”.
Di agama saya, Islam sendiri melarang keras bunuh diri berdasarkan HR. Muslim no. 109 “Barangsiapa bunuh diri dengan besi, maka di neraka jahanam nanti besi itu selalu di tangannya, ia menusuk-nusukkannya ke perutnya selama-lamanya. Dan barangsiapa bunuh diri dengan minum racun, maka di neraka jahanam nanti ia akan terus meminumnya selama-lamanya. Dan barangsiapa bunuh diri dengan menjatuhkan diri dari gunung, maka di neraka jahanam nanti, ia akan menjatuhkan (dirinya) selama-lamanya.”
Anas bin Malik radhiallahu’anhu mengatakan: “Seandainya aku tidak mendengar Nabi –shollallohu alaihi wasallam pernah bersabda ‘Janganlah mengharapkan kematian’, tentunya aku sudah mengharapkannya.” (HR. Bukhari, no. 7233)
Hal ini tentu memberikan gambaran, bahkan di era sahabat (Anas bin Malik) yang notabene dekat dengan Nabi bahkan ulama kenamaan sekali pun banyak yang tertimpa masalah yang begitu dahsyatnya sampai-sampai muncullah setan dengan berbagai tipu dayanya menggoda manusia untuk melakukan tindakan-tindakan yang menggiring kita, seolah ending dari segala masalah yaitu kematian. Bahkan mengharapkannya saja oleh Baginda Rasulullah dilarang, apalagi mendekatinya dengan cara seperti bunuh diri.
Saya sendiri, pernah berjumpa dengan berbagai kawan, yang mengungkapkan hal demikian, ada yang berucap karena berbagai lika-liku permasalah yang dideritanya. Bahkan satu dari teman yang pernah saya kenal ada yang bunuh diri padahal dia terlihat fine saja sebelumnya, dan juga tergolong dari keluarga yang mampu. Disini saya mengingatkan, sebagai sahabat atau kawan dekat, Jangan pernah sekali-sekali menjudge masalah yang dialami setiap orang, karena mereka bukan kita, bisa jadi masalah mereka remeh bagi kita tapi tidak dengan mereka!
Tips menanggulangi stres menurut versi saya
Karena berbagai gejala bisa diawali dari masalah dan menjadi penyebab stres, maka disini saya membagikan cara mengelola stres yang terbaik menurut pribadi saya :
Karena berbagai gejala bisa diawali dari masalah dan menjadi penyebab stres, maka disini saya membagikan cara mengelola stres yang terbaik menurut pribadi saya :
Selesaikan masalah dan jangan selesaikan
sendirian
![]() |
Bersama-sama |
Andai kita punya masalah, dan
gara-gara masalah tersebut kita stres tanpa dasar, tentu kalau dibiar-biarkan bisa
berujung pada depresi, karena tidak kunjung selesai tetapi fikiran terus
dikuasai oleh masalah, masalah dan masalah. Maka selesaikanlah masalahnya!
Bagaimana cara penyelesaiannya?
Setiap orang pasti punya cara yang berbeda dalam menyelesaikan masalah. Pepatah mengatakan, “Yang paling tahu dirimu, adalah dirimu sendiri, bukan orang lain.” Dan ya, “You know, what’s the best for you!” Bagaimana penyelesaian masalahnya pun hanya kamu yang tahu apa yang terbaik untukmu. Apakah itu dengan menjauhi akar masalahnya, atau mencabutnya sampai ke akar-akarnya.
Setiap orang pasti punya cara yang berbeda dalam menyelesaikan masalah. Pepatah mengatakan, “Yang paling tahu dirimu, adalah dirimu sendiri, bukan orang lain.” Dan ya, “You know, what’s the best for you!” Bagaimana penyelesaian masalahnya pun hanya kamu yang tahu apa yang terbaik untukmu. Apakah itu dengan menjauhi akar masalahnya, atau mencabutnya sampai ke akar-akarnya.
Tetapi jangan pernah selesaikan seorang diri seolah kita berhadap-hadapan 1 lawan 1 dengan masalah. Jangan! Berkonsultasilah dengan sahabat terdekat, yang tidak akan pernah mengutukmu dengan segala kekuranganmu dsb, tetapi carilah teman dekat yang benar-benar kamu percaya dan bisa memberikan suntikan support dan motivasi kepadamu, bukan malah menjatuhkan… teman dekat macam apa yang dari kata-katanya saja isinya hanya menjatuhkanmu, toxic, yang seperti itu lebih baik kamu jauhi dari terlibat dengan berbagai masalahmu karena tidak akan menyelesaikan masalah tetapi malah membuat masalah semakin runyam.
Berteman dekatlah dengan orang tua, bukan cuma orang tua kita sendiri, tetapi juga perbanyak berteman orang yang lebih tua, sometimes it would help dengan berbagai pengalaman penyelesaian masalah mereka. Kalaupun ada dari saran mereka yang tidak sesuai, ambil saja positifnya, buang yang tidak cocok atau tidak sesuai dengan dirimu! Mereka pasti bisa menolongmu dari perasaan insecure-mu dan membuatmu tidak merasa sendirian dalam menghadapi berbagai ujian kehidupan.
Berolahraga rutin
![]() |
Jogging |
Menurut saya ini yang paling
mudah, meskipun kadang-kadang hanya memiliki efek jangka pendek saja, tetapi
rutinkan lah. Secara biologis Menurut Lifestyle
Kompas (23/6) olahraga rutin dapat menekan hormon depresan, yang mana
hormon depresan ini dihasilkan oleh hormon kortisol dan hormon epineprin.
Dengan berolahraga, bukan hanya menekan hormon depresan saja, namun juga
menghasilkan hormon norepineprin sebagai hormon antidepresan. Dan apabila
dilakukan secara tertaur, terjadi peningkatan hormon serotonin dan endorfin
yang disebut hormon bahagia. Dengan adanya hormon bahagia tersebutlah tubuh
merasa rileks, tenang dan bahagia. Selain itu dengan berolahraga rutin nantinya
akan meningkatkan kepercayaan diri secara psikologis, dan secara fisiologis
dengan semakin bagusnya form tubuh
kita, kepercayaan diri juga akan meningkat berkali-kali lipat.
Langkah-langkahnya untuk berolahraga rutin, awali dengan olahraga yang kalian sukai. Tetapi jangan dengan olahraga yang sulit untuk kalian rutinkan. Carilah olahraga-olahraga simple seperti berenang, jogging, bersepeda atau workout di gym. Atau kalau memungkinkan, merutinkan berolahraga berkelompok atau dengan pasangan dengan bulu tangkis, futsal, sepak bola, voli atau basket malah lebih baik. Selain kita bisa menekan stres, kita juga bisa bersosialisasi, berinteraksi dan mengalihkan kita pada kekurangan dan mensyukuri apa yang kita punya.
Kalau saya sendiri, merutinkan workout di di gym di kampung, dan really-really help to deal with the stress, karena dengan workout atau fitness kita nggak butuh repot-repot ngatur jadwal untuk merutinkan, berbeda dengan olahraga kelompok. Di tempat fitness sekalipun nantinya kita juga bertemu banyak orang baru dan bisa menambah semangat kita untuk berolahraga nantinya, karena sudah banyak teman yang kenal. Kadang juga sesekali bermain merutinkan futsal dan berenang seminggu sekali bersama teman-teman dekat kalau memungkinkan, jadikan olahraga gaya hidup.
Langkah-langkahnya untuk berolahraga rutin, awali dengan olahraga yang kalian sukai. Tetapi jangan dengan olahraga yang sulit untuk kalian rutinkan. Carilah olahraga-olahraga simple seperti berenang, jogging, bersepeda atau workout di gym. Atau kalau memungkinkan, merutinkan berolahraga berkelompok atau dengan pasangan dengan bulu tangkis, futsal, sepak bola, voli atau basket malah lebih baik. Selain kita bisa menekan stres, kita juga bisa bersosialisasi, berinteraksi dan mengalihkan kita pada kekurangan dan mensyukuri apa yang kita punya.
Kalau saya sendiri, merutinkan workout di di gym di kampung, dan really-really help to deal with the stress, karena dengan workout atau fitness kita nggak butuh repot-repot ngatur jadwal untuk merutinkan, berbeda dengan olahraga kelompok. Di tempat fitness sekalipun nantinya kita juga bertemu banyak orang baru dan bisa menambah semangat kita untuk berolahraga nantinya, karena sudah banyak teman yang kenal. Kadang juga sesekali bermain merutinkan futsal dan berenang seminggu sekali bersama teman-teman dekat kalau memungkinkan, jadikan olahraga gaya hidup.
Cari Rutinitas Baru
![]() |
Beberapa hasil karya saya dari rutinitas menggambar yang saya upload di instagram @alan_artwork
|
Cari rutinitas baru yang bisa membuat
fokus terhadapnya tetapi tidak membuat kamu stres, dan malah barangkali bisa
iseng-iseng menghasilkan dengan aktifitas baru mu itu, jangan Cuma terpaku
dengan beban kerja yang mengakibatkan stres kerja saja.
Saya sendiri menyukai aktifitas menggambar, menggambar sendiri menurut penelitian bisa merilekskan pikiran juga, jadi kebetulan hobby yang saya sukai bisa menekan stres yang disebabkan oleh berbagai masalah. Atau mungkin kamu menyukai menulis? Seperti menulis di platform Kaskus atau mungkin blogging? Maka menulislah! Menulis juga membantu kita untuk menekan stres, juga membantu kita mengekspresikan diri kita melalui rangkaian kata, media curhat anonim yang bisa membuat kita lega dengan mengkaryakannya dalam bentuk tulisan.
Kontrol konsumsi sosial media
Bukannya menyalahkan medianya,
tetapi dengan terlalu banyak melihat apa yang ada di sosial media yang
digunakan sebagai ajang pamer kekayaan, kelebihan dsbnya, ditakutkan malah menjadikan
kita terkecoh dengan apa yang orang lain
miliki sedang tidak kita miliki. Seperti contohnya : “mereka punya pacar
cantik, sedang kita jomblo akut, Dia sudah punya ini itu, saya belum punya apa-apa,
dia bisa kesana-sini saya belum kemana-mana.”
Syukur kalau sosial media malah menjadikan media motivasi kita untuk semakin semangat dan fokus untuk meraih apa yang kita inginkan. Disini kita perlu bijak menggunakan sosmed, contohnya dengan mengakses berbagai kanal motivasi, ceramah religi, kalau yang muslim sekarang juga banyak ceramah-ceramah ustad yang mudah kita akses melalui YouTube dengan kata kunci ceramah tentang apa, sudah langsung keluar. Yang pasti tingkatkan kualitas diri kita dengan mengisi pikiran kita dengan energi positif yang membuat kita semakin pede ketimbang hal-hal tidak penting lain yang membuat kita down.
Rubah mindset tentang kebahagiaan
Mungkin banyak dari kita
berpikir bahwa kebahagiaan hanya bisa diraih dengan memperoleh “harta, tahta,
pasangan” sebanyak-banyaknya, sebaik-baiknya. Tetapi secara realita, keinginan-keinginan
seperti itu terkadang sulit untuk dicapai, sehingga membuat kita down. Bahkan
karena ingin memenuhi tuntutan jaman sekarang tak jarang banyak yang terlilit
hutang dan depresi lalu berakhir tragis.
Perlu sesekali kita melembutkan hati dengan melihat kebawah, bahwa masih banyak orang lain diluar sana yang bahkan tidur beralaskan tanah, beratapkan langit, banyak dari mereka diluar sana yang tidak mampu bahkan untuk makan 3x sehari, memegang handphone dan internet belum lagi tersiksa dengan berbagai masalah dan ujian kehidupan lainnya, sedangkan kita? mengeluh hanya karena kuota internet yang sudah habis. Namun satu poin penting yang perlu kita sadari disini, kita tidak sendirian, bukan cuma kita yang punya yang namanya masalah.
****
Sebagai penutup, menurut saya hal sensitif seperti ini penting untuk dibahas karena terbukti berdasarkan data dan fakta lapangannya saja sudah banyak kasus-kasus tragis yang muncul akibat dari masalah-masalah pribadi dan semakin tingginya tingkat stres akibat kemajuan teknologi pula.
Hal seperti ini tidak bisa kita anggap sepele dan menjadi PR bersama, bagi kita dan untuk lingkungan sekitar kita, sehingga kelak kita bisa menjadi motivator, pensupport kerabat dekat kita untuk semakin semangat menjalani hidup yang telah Tuhan anugerahkan kepada kita.
Kalau ada yang mau share dimari, monggo, nanti berbagai komentar dan berbagai sharing, tips atau pengalaman menarik bisa dibagikan dikolom komentar, dan akan saya tanggapi...
(As a reminder)
Saya sendiri menyukai aktifitas menggambar, menggambar sendiri menurut penelitian bisa merilekskan pikiran juga, jadi kebetulan hobby yang saya sukai bisa menekan stres yang disebabkan oleh berbagai masalah. Atau mungkin kamu menyukai menulis? Seperti menulis di platform Kaskus atau mungkin blogging? Maka menulislah! Menulis juga membantu kita untuk menekan stres, juga membantu kita mengekspresikan diri kita melalui rangkaian kata, media curhat anonim yang bisa membuat kita lega dengan mengkaryakannya dalam bentuk tulisan.
Tetapi pada intinya, bukan cuman sekedar
menggambar dan menulis atau membaca, kalian bisa juga melakukan travelling, mendaki gunung, camping, menonton film kesukaan kalian, mempelajari
bahasa atau sesuatu yang baru dan berbagai kegiatan positif lainnya. Inilah kesempatan
kita, untuk lebih mengenal jati diri kita sendiri.
Kontrol konsumsi sosial media
![]() |
Nyosmed |
Kecuali kita bisa cuek terhadapnya. Perlu
adanya sikap “cuek” atau bahasa trendy-nya
sekarang “bodo amat”, “IDGAF”.
Syukur kalau sosial media malah menjadikan media motivasi kita untuk semakin semangat dan fokus untuk meraih apa yang kita inginkan. Disini kita perlu bijak menggunakan sosmed, contohnya dengan mengakses berbagai kanal motivasi, ceramah religi, kalau yang muslim sekarang juga banyak ceramah-ceramah ustad yang mudah kita akses melalui YouTube dengan kata kunci ceramah tentang apa, sudah langsung keluar. Yang pasti tingkatkan kualitas diri kita dengan mengisi pikiran kita dengan energi positif yang membuat kita semakin pede ketimbang hal-hal tidak penting lain yang membuat kita down.
Rubah mindset tentang kebahagiaan
![]() |
Happiness |
Pada kenyataannya, hidup tidak melulu tentang keinginan kita itu, masih banyak hal
lain yang patut kita syukuri, seperti keluarga yang kita miliki, kita masih
bisa makan-makanan yang layak, teman-teman dekat yang care dengan kita, masih bisa menikmati bermain-main dengan waktu
luang yang kita miliki dan lain sebagainya you
name it, yang bisa membuat hati kita bahagia. Kita perlu bersuka cita dengan apa yang kita miliki ketimbang apa yang
tidak kita miliki.
Perlu sesekali kita melembutkan hati dengan melihat kebawah, bahwa masih banyak orang lain diluar sana yang bahkan tidur beralaskan tanah, beratapkan langit, banyak dari mereka diluar sana yang tidak mampu bahkan untuk makan 3x sehari, memegang handphone dan internet belum lagi tersiksa dengan berbagai masalah dan ujian kehidupan lainnya, sedangkan kita? mengeluh hanya karena kuota internet yang sudah habis. Namun satu poin penting yang perlu kita sadari disini, kita tidak sendirian, bukan cuma kita yang punya yang namanya masalah.
****
Sebagai penutup, menurut saya hal sensitif seperti ini penting untuk dibahas karena terbukti berdasarkan data dan fakta lapangannya saja sudah banyak kasus-kasus tragis yang muncul akibat dari masalah-masalah pribadi dan semakin tingginya tingkat stres akibat kemajuan teknologi pula.
Hal seperti ini tidak bisa kita anggap sepele dan menjadi PR bersama, bagi kita dan untuk lingkungan sekitar kita, sehingga kelak kita bisa menjadi motivator, pensupport kerabat dekat kita untuk semakin semangat menjalani hidup yang telah Tuhan anugerahkan kepada kita.
Semoga tulisan ini bisa mencerahkan,
memberikan gambaran singkat tentang hubungan masalah, stres, depresi dan bunuh
diri serta cara-cara menanggulangi stres. Dan bisa menjadi pemacu dan
penyemangat teman-teman diluar sana terlepas dari berbagai masalahnya.
Kalau ada yang mau share dimari, monggo, nanti berbagai komentar dan berbagai sharing, tips atau pengalaman menarik bisa dibagikan dikolom komentar, dan akan saya tanggapi...
(As a reminder)
Ingat, untuk yang muslim.
لَا
يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا
“Allah tidak membebani seseorang
melainkan sesuai dengan kesanggupannya”
Juga ayat yang sering kita
dengarkan di surah Alam Nasyroh
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا إِنَّ
مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
“Karena sesungguhnya dibalik kesulitan itu ada kemudahan. Dibalik kesulitan itu ada kemudahan”
“Karena sesungguhnya dibalik kesulitan itu ada kemudahan. Dibalik kesulitan itu ada kemudahan”
Bagi yang beragama
lain ingatlah, “Badai pasti berlalu”
“Dan yakinlah,
dibalik kesulitan pasti ada kemudahan yang begitu dekat”
****
Referensi :
No comments:
Post a Comment